Senin, 22 Januari 2024 kelompok sadar membaca Desa Jogonegoro menyimak dengan antusias pemaparan demi pemaparan dari Narasumber Ruwat Rawat Borobudur terkait pentingnya menemukenali spiritualitas yang terdapat pada Desa Jogonegoro. Spiritualitas yang memberikan nilai kebermaknaan dan kebermanfaatan dalam hidup dan kehidupan. Nilai Spiritualitas yang dimaknai sebagai potensi desa yang tampak pada alam berupa prasasti sosial, masyarakat dan budaya yang mencirikan karakter dan kekhasan desa Jogonegoro sangat penting untuk ditemukenali keberfanfatanya .

Menemukenali spiritualitas desa yang jika dikelola dan dikembangkan dapat menjadi daya tarik wisata. Spiritualitas yang merupakan ‘ruh’ kehidupan Desa Jogonegara yang khas dan unik yang tidak dimiliki di tempat lain. Apalagi Desa Jogonegaro yang lokasinya sekitar 9 km dari Borobudur. Borobudur sebagai magnet yang dapat menarik desa-desa Kawasan sebagai destinasi pariwisata daerah singgahan dan lintasan para pengunjung wisata Borobudur.

Spiritualitas Desa Jogonegoro yang gemar membaca dan mau belajar menambah ilmu dan pengalaman dari Narasumber. Masyarakatnya yang ‘haus’ akan informasi dan kesempatan untuk memperoleh ‘pendampingan’ bagaimana cara mengelola potensi dan memajukan desanya. Sebelumnya mereka mendapat ‘pendampingan’ berliterasi dari perpustakaan Daerah Kabupaten Magelang , sehingga mereka memperoleh penghargaan sebagai salah satu perpustakaan desa se-Magelang.

Melalui perpustakaan Desa mereka mengembangkan ‘literasi’ bagi anak-anak sekolah, pemuda maupun orang tua juga para Pacinta Seni Dan Budaya . Melalui Perpustakaan mereka memperoleh ‘literasi’ aneka buku bacaan yang membuka cakrawala berpikir dan stimulan untuk berkreasi Melalui perpustakaan mereka kedatangan Narasumber Ruwat Rawat Borobudur yang hadir tidak hanya sharing pengalaman tetapi juga memberikan buku karya Sucoro seorang budayawan pelestari Borobudur. Melalui perpustakaan terjadi komunikasi dialogis dua arah_sharing dan tanya jawab terkait spiritualitas.

Betapa gembiranya mereka kehadiran Narasumber Ruwat Rawat Borobudur yang menyampaikan tentang pelestarian nilai spiirtualitas Borobudur. Dan pada kesempatan tersebut hadir sebagai Narasuber Bapak Dr Riwanto Tirto Sudarmo Peneliti Independen, Sdr M.Hasbiansyah Zulfahri,SS.M.Rech dari BPPI Heritage Trus Jakarta, Bapak Dr Budiana Setiawan BRIN Jakarta , Novita Siswayanti ( BRIN Jakarta ) terlihat kedatangan para Narasumber disambut gembira .Mereka berterima kasih sekali atas  kehadiran narasumber Ruwat Rawat Borobudur yang membuka wawasan berpikir dan kreatifitas mereka bagaimana menemu kenali spiritualitas desanya. Dengan kehadiran Narasumber Ruwat Rawat Borobudur mereka memperoleh informasi dan dapat berbagi ilmu , bagaimana mengoneksikan Desa Jogonegoro dengan Borobudur sebagai kebanggaan bangsa dan world heritage

Masyarakat Desa Jogonegoro apresiasi sekali terhadap ide bedah buku yang diinisiasi dan disampaikan oleh Ruwat Rawat Borobudur. Kegiatan bedah buku dan sharing pengalaman dari para ahli spiritualitas yang belum pernah ada dan dilakukan di Desa Jogonegoro. Bedah buku ‘Pustaka Aksara Borobudur’ yang mencerahkan dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengenal lebih dekat Borobudur dan bagaimana cara mereka dapat memberi dan berpartisipasi untuk kelestarian Borobudur. 

Melalui ‘literasi’ pelestarian spiritualitas Borobudur anak-anak sekolah hendaknya diberikan kesempatan untuk dapat mengenal dan mengakses Borobudur lebih dekat. Melalui ‘literasi’  pelestarian spiritualitas Borobudur dapat menumbuhkan kesadaran dan handerbeni masyarakat untuk turut merawat dan mejaga kelestariannya. Melalui ‘literasi’ pelestarian spiritualitas Borobudur setiap desa memperoleh ‘tuah’ dari Borobudur dalam mengembangkan spiritualitas desanya untuk pemberdayaan dan pemajuan perekonomian desa. 

Kepala Desa Jogonegoro Mertoyudan Hilal Muhtar S.Ag dan Bpk Moko berharap agar diskusi menelisik tenger Desa seperti ini perlu untuk dilanjutnya agar ilmu yang didapatkan dapat diterapkan sebagaimana mustinya

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama