Borobudur merupakan sebuah cagar
Budaya. Warisan Budaya namun juga Pusaka Budaya Bangsa. Banyak pendapat pula
menengarai bahwa Borobudur juga merupakan Pustaka Kehidupan. Halaman demi
halamannya memuat pesan kehidupan dalam simbol relief batu yang bisa bertahan
ratusan bahkan ribuan tahun seakan tidak
akan habis untuk dibaca sepanjang masa. Pesan – pesan kehidupan yang berisi
nilai – nilai spiritualitas universal, falsafah kehidupan yang mendalam, serta
memberi pencerahan tentang hakekat dan makna kehidupan bagi semua mahluk.
Diawali dengan sikap dan tekat yang kuat serta niat yang suci meninggalkan
kepentingan pribadi untuk menuju kesempurnaan.
Akan
tetapi ketika kebijakan
politik pemerintah pusat pasca restorasi/purna pugar Candi Borobudur tahap
kedua selesai tahun 1983.
Pemerintah pun memutuskan
bahwa Candi Borobudur dijadikan kawasan wisata, maka telah terjadi
ketidakseimbangan dan ketidakstabilan .Nilai-nilai spiritualitas semakin surut
dan berdampak pada pada ekosistem. Kebijakan pemerintah yang menjadikan
Borobudur sebagai industri pariwisata terus berkembang pesat. Pembangunan
secara fisik di kawasan Borobudur telah mengubah alam dan lingkungan . alam
lingkungan yang sebelumnya merupakan bagian dari kehidupan sosial budaya masyarakat
kemudian beralih ke pariwisata.
Borobudur
sebagai objek destinasi pariwisata hanya lebih menampilkan
keunikan dan keindahan candi secara fisik daripada nilai
spiritualitas. Hal
terrsebut
telah berdampak pada sulitnya
menentukan kebijakan dalam pengelolaan dan pelestarian warisan
budaya.
Spiritualitas sebagai “ ruh
“spirit/energi yang menginspirasi seseorang untuk mencari makna dan tujuan
hidupnya. Borobudur memiliki energi yang kuat yang memberikan makna dan manfaat
bagi kehidupan yang berasal dari pemajuan kebudayaan dan terbingkai oleh
kebhinekaan

Posting Komentar