21 TAHUN RUWAT RAWAT BOROBIUDUR  : Supoyo Darmono menerangkan, Mentokan adalah merupakan acara ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan juga leluhur di dusun ini. Sekaligus memperingati berdirinya Dusun Merapisari ,yang jatuh pada 16 April dan pada Tahun 2023 ini sudah yang ke 69 Th . Dusun ini berdiri tahun 1954, dan penghuninya merupakan para pengungsi gunung Merapi. Mereka terpaksa mengungsi di tempat aman karena saat itu gunung Merapi meletus sangat dahsyat. Para penghuni berasal dari  dusun Keningar, Sumber, Paten, Soka dan Wonolelo di kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Desa-desa itu merupakan desa tertinggi di wilayah lereng Merapi dan masuk kawasan rawan bencana.

Sejak saat itu, warga kemudian tinggal di hunian tetap yang dibangun Pemerintah Kabupaten Magelang dan diberi nama dusun Merapisari. Dusun ini terletak di perbatasan antara Kabupaten Magelang dengan Semarang.

Merti desa memperingati HUT Dusun Merapisari Ngablak Kabupaten Magelang, Minggu  (16/4/2023) Panitia HUT bekerjasama dengan Panitia 21 Tahun Ruwat Rawat Borobudur menyelenggarakan Sarasehan Budaya bertajuk “ Menelisik Nilai Spiritual Merapai Borobudur Dalam Kebhinekaan “

Pada kesempatan tersebut Panitia Perayaan 21 Tahun Ruwat Rawat memberikan sejumlah Buku karya Warung Info Jagad Cleguk yang berjudul “ Ajar Kanthi Nalar “ Penulis Buku Sucoro dan Novita Siswayanti menyampaikan Budaya dengan agama seperti mata uang dua sisi yang berbeda tetapi tetep satu. Agama mengandung nilai nilai luhur ketuhanan dan kemanusiaan sedangkan budaya implementasi nilai nilai luhur tersebut di masyarakat. Misal methokan ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan dan adanya kehidupan yang guyup rukun penuh toleran. Masyarakat merapisari tetap menjaga tradisi dan budaya toleransi dalam kebhinnekaan hidup rukun dan saling hormat menghormati. Semuanya implementasi nilai nilai luhur pancasila yang berketuhananl, berkemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan

Pemahaman Budaya warga Merapisari cukup kuat kata Dan Ramil Kecamatan Ngablak , oleh karenaya Dusun Merapaisari dinobatkan sebagai Kampoeng Pancasila . Ragam perbedaan pemahaman hingga Agama tidak pernah dipersoalkan oleh warga Merapisari semua saling hidup menghidupi , guyup rukun 

Mbah Supoyo menambahkan bahwa dengan Buku kita dapat menambah , merubah  pola pikir dengan pola pikir berubah maka pola tindakan berubah yang beerdampak pada  ekonomi dan  kesejahteraan. Buku dipelajari bersama yang baik diserap dan di terapkan dalam  kehiduoan sehari nanti anak cucu akan memperolih  warisan buku ilmu kebaikan. Hadir pada acara tersebut Bu Kades Desa Ngablak Eny Anggraini, Dan Ramial Kecamatan Ngablak,Tim Riset 21 Tahun Ruwat Rawat Borobudur Dr Budiana Setiawan, Dr Sukabiwata Pengamat mitos dan Tradisi . Nangsir Pengamat Pertanian Jateng DIY  


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama